Sabtu, 17 Januari 2015

Analisis Penggalan Pararaf Novel "Hafalan Shalat Delisa" Karya Tere Liye


Tugas Akhir Wacana

Analisis Penggalan Paragraf
Novel “Hafalan Shalat Delisa” Karya Tere Liye


Disusun oleh:
Nama                         : Putri Elizabeth K
No. Registrasi           : 2115110787

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
--------------------------------------------------------------------------------

Analisis Penggalan Paragraf Novel “Hafalan Shalat Delisa” Karya Tere Liye

i.         Penggalan Teks
Novel Hafalan Shalat Delisa
Karya Tere Liye

Shopi menghela nafas panjang. Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti. Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi. Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?
            Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu. Isian formulir. Ia tidak bisa bertanya. Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu. Ia pasti mengisinya.
            “Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri. Delisa mangangguk. Ia sudah mengerti gesture itu. Itu berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar. Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit. Meminta kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.

(Novel Hafalan Shalat Delisa, Karya Tere Liye, Halaman 153)


ii.         Penomoran
Novel Hafalan Shalat Delisa
Karya Tere Liye
Halaman : 153

Terdapat 3 Paragraf
Paragraf 1
(1)Shopi menghela nafas panjang. (2)Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti. (3)Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi. (4)Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?

Paragraf 2
(5)Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu. (6)Isian formulir. (7)Ia tidak bisa bertanya. (8)Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu. (9)Ia pasti mengisinya.

Paragraf 3
(10)“Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri. (11)Delisa mangangguk. (12)Ia sudah mengerti gesture itu. (13)Itu berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar. (14)Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit. (15)Meminta kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.
iii.           Aktualisasi
Paragraf Satu
1.    Shopi menghela nafas panjang.
2.    Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
3.    Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.
4.    Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa?

Paragraf Dua
5.    Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
6.    Isian formulir.
7.    Ia tidak bisa bertanya.
8.    Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
9.    Ia pasti mengisinya.

Paragraf Tiga
10. “Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri.
11. Delisa mangangguk.
12. Ia sudah mengerti gesture itu.
13. Itu berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar.
14. Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit.
15. Meminta kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.


iv.      Pasangan Kalimat
Paragraf Satu
Shopi menghela nafas panjang. Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti. Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi. Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?

Kalimat
1.    Shopi menghela nafas panjang.
2.    Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
3.    Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.
4.    Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa?

Pasangan Kalimat Paragraf
Ø  Pasangan 1

Kalimat (1)     : Shopi menghela nafas panjang.
 Kalimat (2)      : Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.

Ø  Pasangan 2

Kalimat (2) : Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.

Ø  Pasangan 3

Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka  yang ajaib tidak jalan lagi.
Kalimat (4) : Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?

Paragraf Dua
Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu. Isian formulir. Ia tidak bisa bertanya. Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu. Ia pasti mengisinya.
Kalimat
1.    Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
2.    Isian formulir.
3.    Ia tidak bisa bertanya.
4.    Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
5.    Ia pasti mengisinya.

Pasangan Kalimat
Ø  Pasangan 1

Kalimat (1)       : Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
Kalimat (2)    : Isian formulir.


Ø  Pasangan 2

Kalimat (2) : Isian formulir.
Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya.

Ø  Pasangan 3

Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya.
Kalimat (4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.

Ø  Pasangan 4

Kalimat (4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
Kalimat (5) : Ia pasti mengisinya.

Paragraf Tiga
“Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri. Delisa mangangguk. Ia sudah mengerti gesture itu. Itu berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar. Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit. Meminta kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.

Kalimat
1.    “Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri.
2.    Delisa mangangguk.
3.    Ia sudah mengerti gesture itu.
4.    Itu berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar.
5.    Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit.
6.    Meminta kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.

Pasangan Kalimat
Ø  Pasangan 1

Kalimat (1)     : “Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri.
Kalimat (2)     : Delisa mangangguk.

Ø  Pasangan 2

Kalimat (2)     : Delisa mengangguk.
Kalimat (3)     : Ia sudah mengerti gesture itu.

Ø  Pasangan 3

Kalimat (3) : Ia sudah mengerti gesture itu.
Kalimat (4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.

Ø  Pasangan 4

Kalimat (4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
Kalimat (5) : Shopi buru-buru ke ruang  jaga rumah sakit.

Ø  Pasangan 5

Kalimat (5)    : Shopi buru-buru ke ruang  jaga rumah sakit.
Kalimat (6)    : Meminta kertas formulir dari suster yang terjaga di depan.


v. Analisis Data

Paragraf Satu

Ø  Pasangan 1

Kalimat (1)     : Shopi menghela nafas panjang.
 Kalimat (2 )     : Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
Analisis:
1.      Kata ia pada kalimat (2) merujuk pada kata Shopi, pada kalimat (1). Kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh pronomina persona.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan dan persona.

Ø  Pasangan 2

Kalimat (2) : Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.


Analisis:
1.      Klausa kalau sudah sedetil itu, pada kalimat (3) merujuk pada klausa selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh pronomina demonstratif.
2.      Klausa cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi, pada kalimat (3) merujuk pada klausa hanya mengangguk, tak mengerti, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh sinonim.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan dan demonstratif. Selain itu, berhubungan secara kohesi dengan pemarkah leksikal, reiterasi, dan sinonim.

Ø  Pasangan 3

Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka  yang ajaib tidak jalan lagi.
Kalimat (4) : Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?

Analisis:

1.    Klausa bagaimana ia mendapatkan informasi, pada klimat (4) merujuk pada klausa cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi, pada kalimat (3).  Kalimat (4) dan (3) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh konjungsi kausalitas.

            Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (4) dan (3) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, konjungsi, dan kausalitas.
           
            Paragraf Dua
Ø  Pasangan 1

Kalimat (1)       : Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
Kalimat (2)    : Isian formulir.

Analisis:
1.    Frasa Isian formulir, pada kalimat (2) merujuk pada klausa Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu, pada kalimat (1). Kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh elipsis klausal pada kalimat (2) ada yang dilesapkan.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, elipsis, dan klausal.

Ø  Pasangan 2

Kalimat (2) : Isian formulir.
Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya

Analisis:
1.      Klausa Ia tidak bisa bertanya, pada kalimat (3) merujuk pada frasa Isian formulir, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh kolokasi penuh.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah leksikal, kolokasi, dan kolokasi penuh.

Ø  Pasangan 3

Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya.
Kalimat (4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.

Analisis:
1.    Klausa Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu, pada kalimat (4) merujuk pada klausa Ia tidak bisa bertanya, pada kalimat (3).  Kalimat (4) dan (3) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh konjungsi adversatif tetapi  yang berarti mempertentangkan sesuatu hal.


Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (4) dan (3) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, konjungsi, dan adversatif.

Ø  Pasangan 4

Kalimat (4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
Kalimat (5) : Ia pasti mengisinya.

Analisis:
1.    Kata ia, pada kalimat (5) merujuk pada frase gadis kecil ini, pada kalimat (4). Kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh rujukan dengan pronomina persona.

2.    Kata mengisinya pada kalimat (5) merujuk pada kata formulir, pada kalimat (4).  Kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh rujukan dengan pronomina persona. Dimana –nya pada kalimat kata mengisinya merujuk pada formulir.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan, dan persona sebanyak dua kali.



Paragraf Tiga
Ø  Pasangan 1

Kalimat (1)     : “Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri.
Kalimat (2)     : Delisa mangangguk.


Analisis:
1.    Kata Delisa pada kalimat (2) merujuk pada kata sayang, pada kalimat (1). Kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh sinonim.
2.    klausa Delisa mengangguk pada kalimat (2) merujuk pada Klausa “Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri, pada kalimat (1). Kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh elipsis klausal.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya pada kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah leksikal, reiterasi, dan sinonim. Selain itu juga berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, elipsis dan klausal.

Ø  Pasangan 2

Kalimat (2)     : Delisa mengangguk.
Kalimat (3)     : Ia sudah mengerti gesture itu.




Analisis:
1.    Kata ia, pada kalimat (3) merujuk pada kata Delisa, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh rujukan dengan pronomina persona.
2.    Frase gesture itu, pada kalimat (3) merujuk pada klausa Delisa mengangguk, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi dengan dipertalikan oleh pronomina demonstratif.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya pada kalimat (3) dan (4) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan, dan persona. Selain itu berhubungan juga secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan, dan demonstratif.

Ø  Pasangan 3

Kalimat (3) : Ia sudah mengerti gesture itu.
Kalimat (4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.

Analisis:
1.  Frase hendak keluar sebentar,  pada kalimat (4) merujuk pada frase gesture itu, pada kalimat (3).  Kalimat (4) dan (3) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh konjungsi kausalitas.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (4) dan (3) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan, dan demonstratif.


Ø  Pasangan 4

Kalimat (4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
Kalimat (5) : Shopi buru-buru ke ruang  jaga rumah sakit.

Analisis:
1.  Frase ke ruang  jaga rumah sakit, pada kalimat (5) merujuk pada frase hendak keluar sebentar, pada kalimat (4). Kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh kolokasi penuh.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah leksikal, kolokasi, dan kolokasi penuh.

Ø  Pasangan 5

Kalimat (5)    : Shopi buru-buru ke ruang  jaga rumah sakit.
Kalimat (6)    : Meminta kertas formulir dari suster yang terjaga di depan.

Analisis:
1.    Frase Meminta kertas formulir, pada kalimat (6) merujuk pada klausa buru-buru ke ruang jaga, pada kalimat (5). Kalimat (6) dan (5) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh konjungsi kausalitas.

Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (6) dan (5) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, konjungsi dan kausalitas.


vi. Kesimpulan
Tabel Rekapitulasi Seluruh Paragraf

No. Paragraf
Jumlah Pasangan Kalimat
Kohesi
Jenis Kohesi
Gramatikal
Leksikal
Campuran
Ya
Tidak
Dominan Gramatikal
Dominan Leksikal
I
4 kalimat atau 3 pasangan
3
-
3
1
1
1
II
5 kalimat atau 4 pasangan
4
-
3
1
1
-
III
6 kalimat atau 5 pasangan
5
-
4
2
2
1
Jumlah
12
-
10
4
4
2


Narasi Tabel Rekapitulasi Seluruh Paragraf
            Berdasarkan tabel rekapitulasi analisis seluruh paragraf di atas, maka dapat diketahui hasil analisis novel berjudul Hafalan Shalat Delisa dengan menggunakan analisis kohesi wacana. Hasil analisisnya adalah :
            Jumlah keseluruhan kalimat ada 15, dengan 12 pasang kalimat. Dari 12 pasang kalimat seluruhnya kohesi. Dari 12 pasang yang kohesi ditemukan 10 pasang gramatikal ( rujukan, persona à rujukan, demonstratif à konjungsi, kausalitas à elipsis, klausal à konjungsi, adversatif à rujukan, persona à rujukan, persona à elipsis, klausal à rujukan, persona à rujukan, demonstratif à rujukan, demonstratif à konjungsi, klausal), sedangkan 3 pasangan merupakan kohesi leksikal ( reiterasi, sinonim à kolokasi, kolokasi penuh à reiterasi, sinonim à kolokasi, kolokasi penuh).
Temuan :
Berdasarkan tabel rekapituasi seluruh paragraf di atas banyak ditemukan rujukan persona. Dengan demikian, novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye banyak menggunakan kohesi gramatikal dalam novelnya.


vii. Tabel Analisis
No.
Pasangan Kalimat
Kohesi
Jenis Kohesi
Gramatikal
Leksikal
Campuran
Ya
Tidak
Dominan Gramatikal
Dominan Leksikal
PARAGRAF SATU
1.

Kalimat (1) Shopi menghela nafas panjang.

Kalimat (2) Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
-
-
-
-
2

Kalimat (2) : Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.

Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.

-
3.

Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka  yang ajaib tidak jalan lagi.

Kalimat (4) : Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?

-
-
-
-

PARAGRAF DUA
1.

Kalimat (1): Shopi hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.

Kalimat (2): Isian formulir.

-
-
-
-
2.

Kalimat (2) : Isian formulir.

Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya.
-
-
-
-
3.

Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya.
Kalimat (4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.

-
-
-
-
4.

Kalimat (4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.

Kalimat (5) : Ia pasti mengisinya.

-
-
-
PARAGRAF TIGA
1.

Kalimat (1)     : “Sebentar, Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri.

Kalimat (2)     : Delisa mangangguk.
-
2.

Kalimat (2)     : Delisa mengangguk.

Kalimat (3)     : Ia sudah mengerti gesture itu.

-
-
-
3.

Kalimat (3) : Ia sudah mengerti gesture itu.

Kalimat (4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
-
-
-
-
4.

Kalimat (4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.

Kalimat (5) : Shopi buru-buru ke ruang  jaga rumah sakit.

-
-
-
5.

Kalimat (5)                : Shopi buru-buru ke ruang  jaga rumah sakit.

Kalimat (6)                : Meminta kertas formulir dari suster yang terjaga di depan.

-
-
-
-
  

viii. Narasi Tabel

Analisis Tabel 1
            Pragraf 1 terdiri dari 4 kalimat atau 3 pasangan. Semua pasangan kalimat tersebut memiliki pasangan kohesi. Untuk pasangan 1 kalimat (2) dan (1) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Untuk pasangan 2 kalimat (3) dan (2) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal sedangkan campuran 1 dominan gramatikal dan 1 dominan leksikal. Untuk pasangan 3 kalimat (4) dan (3) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada.

Kesimpulan:
            Jadi, kesimpulannya paragraf 1 yang terdiri dari 4 kalimat, 3 pasangan. Seluruh pasangan kohesi dengan jenis kohesi 3 gramatikal dan 1 leksikal. Sedangkan campuran dominan gramatikal 1 dan dominan leksikal 1.

Analisis Tabel 2
            Pragraf 2 terdiri dari 5 kalimat atau 4 pasangan. Semua pasangan kalimat tersebut memiliki pasangan kohesi. Untuk pasangan 1 kalimat (2) dan (1) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Untuk pasangan 2 kalimat (3) dan (2) termasuk dalam jenis kohesi leksikal sedangkan campuran tidak ada. Untuk pasangan 3 kalimat (4) dan (3) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Dan untuk pasangan 4 kalimat (5) dan (4) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran 1 dominan gramatikal.

Kesimpulan:
            Jadi, kesimpulannya paragraf 2 yang terdiri dari 5 kalimat, 4 pasangan. Seluruh pasangan kohesi, dengan jenis kohesi 3 gramatikal dan 1 leksikal. Sedangkan campuran 1 dominan gramatikal dan dominan leksikal tidak ada.

Analisis Tabel 3
            Pragraf 3 terdiri dari 6 kalimat atau 5 pasangan. Semua pasangan kalimat tersebut memiliki pasangan kohesi. Untuk pasangan 1 kalimat (2) dan (1) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal dan leksikal, sedangkan campuran 1 dominan gramatikal. Untuk pasangan 2 kalimat (3) dan (2) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal sedangkan campuran 1 dominan gramatikal. Untuk pasangan 3 kalimat (4) dan (3) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Dan untuk pasangan 4 kalimat (5) dan (4) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Dan untuk pasangan 5 kalimat (6) dan (5) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada.

Kesimpulan:
            Jadi, kesimpulannya paragraf 3 yang terdiri dari 6 kalimat, 5 pasangan. Seluruh pasangan kohesi, dengan jenis kohesi 5 gramatikal dan 1 leksikal. Sedangkan campuran 2 dominan gramatikal dan 1 dominan leksikal.


-----------------------------------------------------------------------------------------
 Semoga bermanfaat untuk bahan rujukan dalam mengerjakan tugas. Referensi yang penulis berikan mungkin masih jauh dari kata sempurna, dan masih perlu banyak perbaiakan untuk menyempurnakannya. :)


By : Priscilla Putri Elizabeth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar