Tugas Akhir Wacana
Analisis Penggalan Paragraf
Novel “Hafalan Shalat Delisa” Karya
Tere Liye
Disusun oleh:
Nama :
Putri Elizabeth K
No. Registrasi :
2115110787
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
--------------------------------------------------------------------------------
Analisis Penggalan Paragraf Novel “Hafalan Shalat Delisa” Karya Tere Liye
i.
Penggalan Teks
Novel
Hafalan Shalat Delisa
Karya
Tere Liye
Shopi
menghela nafas panjang. Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat,
dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk,
menggeleng tak mengerti. Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi
mereka yang ajaib tidak jalan lagi. Jadi bagaimana ia harus mendapatkan
informasi sepanjang itu dari Delisa ?
Shopi hampir menghabiskan potongan
sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa),
ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu. Isian
formulir. Ia tidak bisa bertanya. Tetapi gadis kecil ini pasti pernah
melihat formulir seperti itu. Ia pasti mengisinya.
“Sebentar, Sayang!” suster Shopi
tiba-tiba berdiri. Delisa mangangguk. Ia sudah mengerti gesture itu. Itu berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar. Shopi
buru-buru ke ruang jaga rumah sakit. Meminta kertas formulir dari suster yang
berjaga di depan.
(Novel
Hafalan Shalat Delisa, Karya Tere Liye, Halaman 153)
ii.
Penomoran
Novel Hafalan Shalat Delisa
Karya Tere Liye
Halaman : 153
Terdapat 3 Paragraf
Paragraf 1
(1)Shopi
menghela nafas panjang. (2)Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama,
alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk,
menggeleng tak mengerti. (3)Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi
mereka yang ajaib tidak jalan lagi. (4)Jadi bagaimana ia harus mendapatkan
informasi sepanjang itu dari Delisa ?
Paragraf 2
(5)Shopi
hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar
dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu. (6)Isian formulir. (7)Ia tidak bisa
bertanya. (8)Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu. (9)Ia
pasti mengisinya.
Paragraf 3
(10)“Sebentar,
Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri. (11)Delisa mangangguk. (12)Ia sudah
mengerti gesture itu. (13)Itu berarti
Kak Cofi hendak keluar sebentar. (14)Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit.
(15)Meminta kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.
iii.
Aktualisasi
Paragraf Satu
1. Shopi
menghela nafas panjang.
2. Ia
sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa
lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
3. Ribet!
Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.
4. Jadi
bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa?
Paragraf Dua
5. Shopi
hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar
dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
6. Isian formulir.
7. Ia
tidak bisa bertanya.
8. Tetapi
gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
9. Ia
pasti mengisinya.
Paragraf Tiga
10. “Sebentar,
Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri.
11. Delisa
mangangguk.
12. Ia
sudah mengerti gesture itu.
13. Itu
berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar.
14. Shopi
buru-buru ke ruang jaga rumah sakit.
15. Meminta
kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.
iv.
Pasangan Kalimat
Paragraf Satu
Shopi menghela nafas panjang. Ia sepanjang
dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun
gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti. Ribet! Kalau sudah
sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi. Jadi
bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?
Kalimat
1. Shopi
menghela nafas panjang.
2. Ia
sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa
lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
3. Ribet!
Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.
4. Jadi
bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa?
Pasangan Kalimat Paragraf
Ø Pasangan 1
Kalimat
(1) :
Shopi menghela nafas panjang.
Kalimat (2) :
Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data
Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak
mengerti.
Ø Pasangan 2
Kalimat
(2) : Ia sepanjang dua hari ini
selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil
ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu,
cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.
Ø Pasangan 3
Kalimat
(3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu,
cara komunikasi mereka yang ajaib tidak
jalan lagi.
Kalimat
(4) : Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?
Paragraf Dua
Shopi
hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar
dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu. Isian formulir. Ia tidak bisa bertanya.
Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu. Ia pasti
mengisinya.
Kalimat
1. Shopi
hampir menghabiskan potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar
dibandingkan milik Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
2. Isian formulir.
3. Ia
tidak bisa bertanya.
4. Tetapi
gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
5. Ia
pasti mengisinya.
Pasangan Kalimat
Ø Pasangan 1
Kalimat
(1) : Shopi hampir menghabiskan
potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik
Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
Kalimat (2) : Isian formulir.
Ø Pasangan 2
Kalimat
(2) : Isian formulir.
Kalimat
(3) : Ia tidak bisa bertanya.
Ø Pasangan 3
Kalimat
(3) : Ia tidak bisa bertanya.
Kalimat
(4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
Ø Pasangan 4
Kalimat
(4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
Kalimat
(5) : Ia pasti mengisinya.
Paragraf Tiga
“Sebentar,
Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri. Delisa mangangguk. Ia sudah mengerti gesture itu. Itu berarti Kak Cofi hendak
keluar sebentar. Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit. Meminta kertas
formulir dari suster yang berjaga di depan.
Kalimat
1. “Sebentar,
Sayang!” suster Shopi tiba-tiba berdiri.
2. Delisa
mangangguk.
3. Ia
sudah mengerti gesture itu.
4. Itu
berarti Kak Cofi hendak keluar sebentar.
5. Shopi
buru-buru ke ruang jaga rumah sakit.
6. Meminta
kertas formulir dari suster yang berjaga di depan.
Pasangan Kalimat
Ø Pasangan 1
Kalimat
(1) : “Sebentar, Sayang!” suster Shopi
tiba-tiba berdiri.
Kalimat
(2) : Delisa mangangguk.
Ø Pasangan 2
Kalimat
(2) : Delisa mengangguk.
Kalimat
(3) : Ia sudah mengerti gesture itu.
Ø Pasangan 3
Kalimat
(3) : Ia sudah mengerti gesture itu.
Kalimat
(4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
Ø Pasangan 4
Kalimat
(4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
Kalimat
(5) : Shopi buru-buru ke ruang jaga
rumah sakit.
Ø Pasangan 5
Kalimat (5) :
Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah
sakit.
Kalimat (6) :
Meminta kertas formulir dari suster yang terjaga di depan.
v. Analisis Data
Paragraf Satu
Ø Pasangan 1
Kalimat
(1) : Shopi menghela nafas panjang.
Kalimat (2 ) : Ia sepanjang dua hari ini selalu
bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini
hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
Analisis:
1. Kata
ia pada kalimat (2) merujuk pada kata Shopi, pada kalimat (1). Kalimat (2) dan
(1) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh pronomina persona.
Kesimpulan:
Jadi,
kesimpulannya kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah
gramatikal, rujukan dan persona.
Ø Pasangan 2
Kalimat
(2) : Ia sepanjang dua hari ini selalu bertanya nama, alamat, dan data-data
Delisa lainnya, namun gadis kecil ini hanya mengangguk, menggeleng tak
mengerti.
Kalimat
(3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak
jalan lagi.
Analisis:
1.
Klausa kalau sudah sedetil itu, pada kalimat
(3) merujuk pada klausa selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa
lainnya, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi yang
dipertalikan oleh pronomina demonstratif.
2.
Klausa cara komunikasi mereka yang ajaib
tidak jalan lagi, pada kalimat (3) merujuk pada klausa hanya mengangguk, tak
mengerti, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi yang
dipertalikan oleh sinonim.
Kesimpulan:
Jadi,
kesimpulannya kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah
gramatikal, rujukan dan demonstratif. Selain itu, berhubungan secara kohesi
dengan pemarkah leksikal, reiterasi, dan sinonim.
Ø Pasangan 3
Kalimat
(3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.
Kalimat
(4) : Jadi bagaimana ia harus mendapatkan informasi sepanjang itu dari Delisa ?
Analisis:
1.
Klausa bagaimana ia mendapatkan informasi,
pada klimat (4) merujuk pada klausa cara komunikasi mereka yang ajaib tidak
jalan lagi, pada kalimat (3). Kalimat
(4) dan (3) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh konjungsi
kausalitas.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (4) dan (3)
berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, konjungsi, dan
kausalitas.
Paragraf
Dua
Ø Pasangan 1
Kalimat
(1) : Shopi hampir menghabiskan
potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik
Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
Kalimat (2) : Isian
formulir.
Analisis:
1. Frasa
Isian formulir, pada kalimat (2) merujuk pada klausa Shopi hampir menghabiskan
potongan sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik
Delisa), ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu, pada kalimat (1). Kalimat (2) dan
(1) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh elipsis klausal pada
kalimat (2) ada yang dilesapkan.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (2) dan (1)
berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, elipsis, dan klausal.
Ø Pasangan 2
Kalimat (2) : Isian formulir.
Kalimat (3) : Ia tidak bisa
bertanya
Analisis:
1.
Klausa Ia tidak bisa bertanya, pada kalimat
(3) merujuk pada frasa Isian formulir,
pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2) berhubungan secara kohesi yang
dipertalikan oleh kolokasi penuh.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (3) dan (2)
berhubungan secara kohesi dengan pemarkah leksikal, kolokasi, dan kolokasi
penuh.
Ø Pasangan 3
Kalimat
(3) : Ia tidak bisa bertanya.
Kalimat
(4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
Analisis:
1.
Klausa Tetapi gadis kecil ini pasti pernah
melihat formulir seperti itu, pada kalimat (4) merujuk pada klausa Ia tidak
bisa bertanya, pada kalimat (3). Kalimat
(4) dan (3) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh konjungsi
adversatif tetapi yang berarti mempertentangkan sesuatu hal.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (4) dan (3)
berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, konjungsi, dan
adversatif.
Ø Pasangan 4
Kalimat
(4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
Kalimat
(5) : Ia pasti mengisinya.
Analisis:
1.
Kata ia, pada kalimat (5) merujuk pada frase
gadis kecil ini, pada kalimat (4). Kalimat (5) dan (4) berhubungan secara
kohesi yang dipertalikan oleh rujukan dengan pronomina persona.
2. Kata
mengisinya pada kalimat (5) merujuk pada kata formulir, pada kalimat (4). Kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi
yang dipertalikan oleh rujukan dengan pronomina persona. Dimana –nya pada
kalimat kata mengisinya merujuk pada formulir.
Kesimpulan:
Jadi,
kesimpulannya kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal,
rujukan, dan persona sebanyak dua kali.
Paragraf Tiga
Ø Pasangan 1
Kalimat
(1) : “Sebentar, Sayang!” suster Shopi
tiba-tiba berdiri.
Kalimat
(2) : Delisa mangangguk.
Analisis:
1. Kata
Delisa pada kalimat (2) merujuk pada kata sayang, pada kalimat (1). Kalimat (2)
dan (1) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh sinonim.
2. klausa
Delisa mengangguk pada kalimat (2) merujuk pada Klausa “Sebentar, Sayang!”
suster Shopi tiba-tiba berdiri, pada kalimat (1). Kalimat (2) dan (1)
berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh elipsis klausal.
Kesimpulan:
Jadi,
kesimpulannya pada kalimat (2) dan (1) berhubungan secara kohesi dengan
pemarkah leksikal, reiterasi, dan sinonim. Selain itu juga berhubungan secara
kohesi dengan pemarkah gramatikal, elipsis dan klausal.
Ø Pasangan 2
Kalimat
(2) : Delisa mengangguk.
Kalimat
(3) : Ia sudah mengerti gesture itu.
Analisis:
1. Kata
ia, pada kalimat (3) merujuk pada kata Delisa, pada kalimat (2). Kalimat (3)
dan (2) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh rujukan dengan
pronomina persona.
2. Frase
gesture itu, pada kalimat (3) merujuk
pada klausa Delisa mengangguk, pada kalimat (2). Kalimat (3) dan (2)
berhubungan secara kohesi dengan dipertalikan oleh pronomina demonstratif.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya pada kalimat (3) dan
(4) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan, dan persona.
Selain itu berhubungan juga secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan,
dan demonstratif.
Ø Pasangan 3
Kalimat
(3) : Ia sudah mengerti gesture itu.
Kalimat
(4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
Analisis:
1. Frase
hendak keluar sebentar, pada kalimat (4)
merujuk pada frase gesture itu, pada
kalimat (3). Kalimat (4) dan (3)
berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh konjungsi kausalitas.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (4) dan (3)
berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, rujukan, dan
demonstratif.
Ø Pasangan 4
Kalimat
(4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
Kalimat
(5) : Shopi buru-buru ke ruang jaga
rumah sakit.
Analisis:
1. Frase
ke ruang jaga rumah sakit, pada kalimat
(5) merujuk pada frase hendak keluar sebentar, pada kalimat (4). Kalimat (5)
dan (4) berhubungan secara kohesi yang dipertalikan oleh kolokasi penuh.
Kesimpulan:
Jadi,
kesimpulannya kalimat (5) dan (4) berhubungan secara kohesi dengan pemarkah
leksikal, kolokasi, dan kolokasi penuh.
Ø Pasangan 5
Kalimat (5) :
Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah
sakit.
Kalimat (6) :
Meminta kertas formulir dari suster yang terjaga di depan.
Analisis:
1. Frase
Meminta kertas formulir, pada kalimat (6) merujuk pada klausa buru-buru ke
ruang jaga, pada kalimat (5). Kalimat (6) dan (5) berhubungan secara kohesi
yang dipertalikan oleh konjungsi kausalitas.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya kalimat (6) dan (5)
berhubungan secara kohesi dengan pemarkah gramatikal, konjungsi dan kausalitas.
vi. Kesimpulan
Tabel Rekapitulasi Seluruh Paragraf
No. Paragraf
|
Jumlah Pasangan Kalimat
|
Kohesi
|
Jenis Kohesi
|
|||||
Gramatikal
|
Leksikal
|
Campuran
|
||||||
Ya
|
Tidak
|
Dominan Gramatikal
|
Dominan Leksikal
|
|||||
I
|
4 kalimat atau 3 pasangan
|
3
|
-
|
3
|
1
|
1
|
1
|
|
II
|
5 kalimat atau 4
pasangan
|
4
|
-
|
3
|
1
|
1
|
-
|
|
III
|
6
kalimat atau 5 pasangan
|
5
|
-
|
4
|
2
|
2
|
1
|
|
Jumlah
|
12
|
-
|
10
|
4
|
4
|
2
|
Narasi Tabel
Rekapitulasi Seluruh Paragraf
Berdasarkan
tabel rekapitulasi analisis seluruh paragraf di atas, maka dapat diketahui
hasil analisis novel berjudul Hafalan
Shalat Delisa dengan menggunakan analisis kohesi wacana. Hasil analisisnya
adalah :
Jumlah
keseluruhan kalimat ada 15, dengan 12 pasang kalimat. Dari 12 pasang kalimat
seluruhnya kohesi. Dari 12 pasang yang kohesi ditemukan 10 pasang gramatikal (
rujukan, persona à rujukan, demonstratif à konjungsi, kausalitas à elipsis, klausal à
konjungsi, adversatif à rujukan, persona à rujukan, persona à
elipsis, klausal à rujukan, persona à
rujukan, demonstratif à rujukan,
demonstratif à konjungsi, klausal), sedangkan 3 pasangan merupakan
kohesi leksikal ( reiterasi, sinonim à
kolokasi, kolokasi penuh à reiterasi, sinonim à kolokasi, kolokasi penuh).
Temuan :
Berdasarkan tabel rekapituasi seluruh paragraf di atas
banyak ditemukan rujukan persona. Dengan demikian, novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye banyak menggunakan kohesi
gramatikal dalam novelnya.
vii. Tabel Analisis
No.
|
Pasangan Kalimat
|
Kohesi
|
Jenis Kohesi
|
||||
Gramatikal
|
Leksikal
|
Campuran
|
|||||
Ya
|
Tidak
|
Dominan Gramatikal
|
Dominan Leksikal
|
||||
PARAGRAF SATU
|
|||||||
1.
|
Kalimat
(1) Shopi menghela nafas panjang.
Kalimat
(2) Ia sepanjang dua hari ini
selalu bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil
ini hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
-
|
-
|
2
|
Kalimat (2) : Ia sepanjang dua hari ini selalu
bertanya nama, alamat, dan data-data Delisa lainnya, namun gadis kecil ini
hanya mengangguk, menggeleng tak mengerti.
Kalimat (3) : Ribet! Kalau
sudah sedetail itu, cara komunikasi mereka yang ajaib tidak jalan lagi.
|
√
|
-
|
√
|
√
|
√
|
√
|
3.
|
Kalimat (3) : Ribet! Kalau sudah sedetail itu,
cara komunikasi mereka yang ajaib
tidak jalan lagi.
Kalimat (4) : Jadi bagaimana ia harus mendapatkan
informasi sepanjang itu dari Delisa ?
|
√
|
-
|
√
|
-
|
-
|
-
|
|
PARAGRAF DUA
|
||||||
1.
|
Kalimat (1): Shopi hampir menghabiskan potongan
sokelatnya (bahkan potongan miliknya lebih besar dibandingkan milik Delisa),
ketika tiba-tiba ia ingat sesuatu.
Kalimat
(2): Isian formulir.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
Kalimat (2) : Isian formulir.
Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya.
|
√
|
-
|
-
|
√
|
-
|
-
|
3.
|
Kalimat (3) : Ia tidak bisa bertanya.
Kalimat
(4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti itu.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
-
|
-
|
4.
|
Kalimat (4) : Tetapi gadis kecil ini pasti pernah melihat formulir seperti
itu.
Kalimat (5) : Ia pasti mengisinya.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
√
|
-
|
PARAGRAF TIGA
|
|||||||
1.
|
Kalimat (1) : “Sebentar, Sayang!” suster Shopi
tiba-tiba berdiri.
Kalimat (2) : Delisa mangangguk.
|
√
|
-
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2.
|
Kalimat (2) : Delisa mengangguk.
Kalimat (3) :
Ia sudah mengerti gesture itu.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
√
|
-
|
3.
|
Kalimat (3) : Ia sudah mengerti gesture
itu.
Kalimat
(4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
-
|
-
|
4.
|
Kalimat (4) : Itu berarti Kak Chofi hendak keluar sebentar.
Kalimat (5) : Shopi buru-buru ke ruang jaga rumah sakit.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
√
|
-
|
5.
|
Kalimat (5) : Shopi buru-buru ke
ruang jaga rumah sakit.
Kalimat (6) : Meminta kertas formulir dari
suster yang terjaga di depan.
|
√
|
-
|
√
|
-
|
-
|
-
|
viii.
Narasi Tabel
Analisis Tabel 1
Pragraf
1 terdiri dari 4 kalimat atau 3 pasangan. Semua pasangan kalimat tersebut
memiliki pasangan kohesi. Untuk pasangan 1 kalimat (2) dan (1) termasuk dalam
jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Untuk pasangan 2 kalimat
(3) dan (2) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal sedangkan campuran 1 dominan
gramatikal dan 1 dominan leksikal. Untuk pasangan 3 kalimat (4) dan (3)
termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya paragraf 1 yang
terdiri dari 4 kalimat, 3 pasangan. Seluruh pasangan kohesi dengan jenis kohesi
3 gramatikal dan 1 leksikal. Sedangkan campuran dominan gramatikal 1 dan
dominan leksikal 1.
Analisis Tabel 2
Pragraf
2 terdiri dari 5 kalimat atau 4 pasangan. Semua pasangan kalimat tersebut
memiliki pasangan kohesi. Untuk pasangan 1 kalimat (2) dan (1) termasuk dalam
jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Untuk pasangan 2 kalimat
(3) dan (2) termasuk dalam jenis kohesi leksikal sedangkan campuran tidak ada.
Untuk pasangan 3 kalimat (4) dan (3) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal,
sedangkan campuran tidak ada. Dan untuk pasangan 4 kalimat (5) dan (4) termasuk
dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran 1 dominan gramatikal.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya paragraf 2 yang
terdiri dari 5 kalimat, 4 pasangan. Seluruh pasangan kohesi, dengan jenis
kohesi 3 gramatikal dan 1 leksikal. Sedangkan campuran 1 dominan gramatikal dan
dominan leksikal tidak ada.
Analisis Tabel 3
Pragraf
3 terdiri dari 6 kalimat atau 5 pasangan. Semua pasangan kalimat tersebut
memiliki pasangan kohesi. Untuk pasangan 1 kalimat (2) dan (1) termasuk dalam
jenis kohesi gramatikal dan leksikal, sedangkan campuran 1 dominan gramatikal.
Untuk pasangan 2 kalimat (3) dan (2) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal
sedangkan campuran 1 dominan gramatikal. Untuk pasangan 3 kalimat (4) dan (3)
termasuk dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada. Dan untuk
pasangan 4 kalimat (5) dan (4) termasuk dalam jenis kohesi gramatikal,
sedangkan campuran tidak ada. Dan untuk pasangan 5 kalimat (6) dan (5) termasuk
dalam jenis kohesi gramatikal, sedangkan campuran tidak ada.
Kesimpulan:
Jadi, kesimpulannya paragraf 3 yang
terdiri dari 6 kalimat, 5 pasangan. Seluruh pasangan kohesi, dengan jenis
kohesi 5 gramatikal dan 1 leksikal. Sedangkan campuran 2 dominan gramatikal dan
1 dominan leksikal.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Semoga bermanfaat untuk bahan rujukan dalam mengerjakan tugas. Referensi yang penulis berikan mungkin masih jauh dari kata sempurna, dan masih perlu banyak perbaiakan untuk menyempurnakannya. :)
By : Priscilla Putri Elizabeth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar